Ahmad Rifaie Al Ahmadi Idrisi: Amalan kepada Arwah


Search This Blog

Amalan kepada Arwah

.
Kandungan:


1. Dalil yang diguna untuk mengatakan amalan dan doa orang lain tidak sampai kepada simati kecuali doa anak yang soleh.

2. Dalil yang mengatakan amalan dan doa orang yang hidup sampai kepada yang mati selain daripada doa anak yang soleh.

ISU 1: Adakah sumbangan anak yang soleh terhad kepada doa sahaja?

ISU 2: Adakah sumbangan yang soleh di atas terhad kepada anak sahaja?

ISU 3: Adakah sumbangan di atas terhad kepada amalan yang soleh sahaja?

3. Penutup



1. Dalil yang diguna untuk mengatakan amalan dan doa orang lain tidak sampai kepada simati kecuali doa anak yang soleh.



* Firman Allah s.w.t.:

أَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى

Surah 53.39. dan bahawa sesungguhnya tidak ada (balasan) bagi seseorang melainkan (balasan) apa yang diusahakannya


* Firman Allah s.w.t.:

فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Surah 36.54. maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan.


* Firman Allah s.w.t.:

لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ....

Surah 2.286. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya....


* Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada orang meninggal dunia terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, iaitu: Sedekah jariyah (yang mengalir), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak soleh yang mendoakan untuknya." [Riwayat Muslim, Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolani]


2. Dalil yang mengatakan amalan dan doa orang yang hidup sampai kepada yang mati selain daripada doa anak yang soleh.



* Firman Allah s.w.t.:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا

Surah 71.28. "Wahai Tuhanku! ampunkanlah bagiku, dan bagi kedua ibu bapaku, serta bagi sesiapa yang masuk ke rumahku dengan keadaan beriman; dan (ampunkanlah) bagi sekalian orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan (dalam segala zaman); dan janganlah Engkau tambahi orang-orang yang zalim melainkan kebinasaan!"


* Firman Allah s.w.t.:

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Surah 59.10. dan orang-orang (Islam) yang datang kemudian daripada mereka (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau amat melimpah belas kasihan dan RahmatMu".


* Firman Allah s.w.t.:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Surah 14.41. "Wahai Tuhan kami! berilah ampun bagiku dan bagi kedua ibu bapaku serta bagi orang-orang yang beriman, pada masa berlakunya hitungan amal dan pembalasan"


* Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bila sholat jenazah berdoa: "Ya Allah ampunilah di antara kami orang yang masih hidup dan yang mati, yang hadir dan yang tidak, yang kecil dan besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah terhadap orang yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah ia atas Islam dan terhadap orang yang Engkau wafatkan di antara kami, wafatkan ia atas iman. Ya Allah janganlah Engkau jauhkan kami dari pahalanya dan Engkau sesatkan kami sepeninggalnya."[Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolani- Riwayat Muslim dan Imam Yang Empat.]


* Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu 'anhu ia berkata: Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , kami membaca: "Keselamatan tetap pada Allah, keselamatan tetap pada si fulan". Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi, apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca: "Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada kami dan kepada para hamba-Nya yang saleh. Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hambaAllah yang saleh, baik yang di langit maupun yang di bumi. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah", kemudian berdoalah sesukanya.[Sahih Muslim, Kitab Solat#609 ]


* Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Jabir bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang ketika mendengar azan mengucapkan:

اللهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةُ التَّامَّةِ ، وَالصَّلَاةِ الْقَا ئِمَةِ ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَ سِيْلَةَ وَ الْفَضِيْلَةَ ، وَابْعَثْهُ مَقَا مًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَ عَدْتَهُ .

"Ya Allah, Tuhan yang mensyariatkan seruan azan ini dan solat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad perantaraan dan keutamaan. Bangkitkanlah ia pada maqam (kedudukan) yang terpuji yang Engkau telah janjikan", maka pastilah ia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat." [ Sahih Bukhari, Kitab Azan, Bab8#340 ]



ISU 1: Adakah sumbangan anak yang soleh terhad kepada doa sahaja?



a. Bersedekah atas usaha sendiri untuk ibu

Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu 'anha : ia berkata: Bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dunia mendadak dan tidak sempat berwasiat. Tetapi aku menduga seandainya ia dapat berbicara, tentu ia akan bersedekah. Apakah ia mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ya [Sahih Bukhari,Kitab Jenazah, Bab 93#693; Sahih Muslim, Kitab Zakat, Bab 11#1672; Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al-Asqolani, Kitab Jual-beli#983 ]



b. Membayar nazar

Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa ada seorang wanita dari Juhainah datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata, "Sesungguhnya ibuku bernazar untuk berhaji. Tetapi, ia belum sempat melaksanakannya sampai meninggal dunia. Apakah saya dapat menghajikannya ?" Beliau bersabda, "Ya, berhajilah untuknya."[ Sahih Bukhari, Kitab Mengganti Buruan, Bab 21#893 ]



c. Solat dan puasa atas usaha sendiri untuk kedua ibu-bapa.

Seorang lelaki menghadirkan dirinya dihadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata:”Semasa ibu-bapaku masih hidup, aku melayani mereka dengan baik. Sekarang mereka telah meninggal dunia. Bagaimanakah dapat aku berbuat kebaikan untuk mereka?” Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,” Bagi mereka, adalah baik semasa kamu menunaikan solat kamu, kamu dirikan juga solat untuk mereka dan apabila kamu berpuasa, kamu berpuasa juga untuk mereka.[Syarh as-Sudur, Suyuti]


d. Menyelesaikan tanggungan puasa ibu

Riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu : ia berkata: Bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dan ia mempunyai tanggungan puasa sebulan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai hutang kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya? Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: Hutang kepada Allah adalah lebih berhak untuk dibayar[ Sahih Muslim, Puasa, 23#1936 ]



e. Menunaikan haji atas usaha sendiri untuk ibu

Buraidah melaporkan bahawa ayahnya sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila datang seorang wanita. Dia berkata, “Ya Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia dan dia masih mempunyai sebulan puasa tertanggung ke atasnya. Bolehkah aku berpuasa bagi pihaknya?” Rasulullah s.a.w menjawab,”Berpuasalah bagi pihaknya.” Wanita itu berkata,”Ibuku tidak pernah menunaikan haji, bolehkah aku tunaikan haji untuknya?” Rasulullah s.a.w menjawab,”Kerjakan haji untuknya.”[ Muslim, Kitab Al-Sawm, Abu Dawud, Kitab Al-Wasaya ]



f. Mengali perigi

Sa’d bin Ubadah datang kepada Rasulullah s.a.w dan berkata’”Ibuku telah meninggal dunia. Maka, apakah kebajikan yang lebih baik?” Rasulullah s.a.w menjawab,”Air.” Maka, diapun mengali sebuah perigi dan berkata,”Ini adalah untuk ibunya Sa’d.” [Abu Dawud, Kitab Al-Zakah]



ISU 2: Adakah sumbangan yang soleh di atas terhad kepada anak sahaja?



a. Rasulullah s.a.w dan para sahabat berdoa kepada bukan ahli keluarga mereka

* Ummu Salamah Radhiyallahu 'anha berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah Abu Salamah sewaktu matanya masih terbuka, lalu beliau memejamkan matanya. Kemudian bersabda: "Sesungguhnya ruh itu bila dicabut maka pandangannya mengikutinya." Maka menjeritlah orang-orang dari keluarganya, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu berdoa untuk dirimu sendiri kecuali demi kebaikan, karena sesungguhnya malaikat itu mengamini apa yang kamu ucapkan." Kemudian baginda s.a.w berdoa: "Ya Allah berilah ampunan kepada Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya ke tingkat orang-orang yang mendapat petunjuk, lapangkanlah baginya dalam kuburnya, terangilah dia didalamnya, dan berilah penggantinya dalam turunannya."[Bulughul Maram, Ibnu Hajar Al-Ashqolani, dan Sahih Muslim.]


* Hadis riwayat Zaid bin Arqam Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: Ya Allah! Ampunilah orang-orang Ansar, anak-anak kaum Ansar, dan cucu-cucu kaum Ansar [Sahih Muslim, Kitab Keutamaan Sahabat#4561]


* Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam itu setiap malam gilirannya di tempat Aisyah, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu keluar pada akhir malam ke makam Baqi', kemudian mengucapkan - yang artinya: "Keselamatan atasmu semua hai perkampungan kaum mu'minin, akan datang padamu semua apa-apa yang engkau semua dijanjikan besok yakni masih ditangguhkan waktunya. Sesungguhnya kita semua ini Insya Allah menyusul engkau semua pula. Ya Allah, ampunilah para penghuni makam Baqi' Algharqad ini." (Riyadhus Solihin, Imam Nawawi, Riwayat Muslim)


b. Rasulullah s.a.w solat kepada simati yang bukan ahli keluarganya

* Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata: Bahwa seorang wanita hitam yang biasa menyapu mesjid, suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam merasa kehilangannya (tidak melihatnya). Lalu beliau bertanya kabarnya, para sahabat menjawab: Dia sudah meninggal dunia. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menegur: Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku? Seakan-akan para sahabat menganggap kecil urusannya atau urusan kematian. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tunjukkan aku kuburnya. Setelah ditunjukkan, beliau mensolatinya kemudian bersabda: Sungguh pekuburan ini penuh dengan kegelapan bagi para penghuninya dan sesungguhnya Allah meneranginya sebab salatku atas mereka. [Sahih Muslim,Bab 14: Salat di atas kubur ]


c. Rasulullah s.a.w korban untuk dirinya, keluarganya dan umatnya

* Menurut riwayatnya dari hadits 'Aisyah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau pernah menyuruh dibawakan dua ekor kambing kibas bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah hewai itu kepada beliau. Beliau bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, ambillah pisau." Kemudian bersabda lagi: "Asahlah dengan batu." 'Aisyah melaksanakannya. Setelah itu beliau mengambil pisau dan kambing, lalu membaringkannya, dan menyembelihnya seraya berdoa: "Dengan nama Allah. Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya, dan umatnya." Kemudian beliau berkorban dengannya.[Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-]


d. Puasa beramai-ramai untuk simati

* Al-Hasan Radhiyallahu 'anhu berkata, "Jika ada tiga puluh orang yang mengerjakan puasa sehari untuk orang yang meninggal dunia, maka hal itu sudah boleh (cukup)."[Sahih Bukhari, Kitab Puasa, Bab 42, Dimaushulkan oleh Daruquthni dalam Kitab adz-Dzabh dengan sanad sahih.]


ISU 3: Adakah sumbangan di atas terhad kepada amalan yang soleh sahaja?

* Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersegera dalam mengurus jenazah, karena jika ia baik maka engkau telah memajukan suatu kebaikan untuknya, dan jika tidak maka engkau menurunkan suatu kejelekan dari lehermu." [Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-]


* Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mayit itu akan disiksa dalam kuburnya lantaran ratapan atasnya."[Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolani-]Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Ketika iring-iringan membawa jenazah lewat, orang-orang memuji jenazah dengan kebaikan, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Wajib, wajib, wajib. Lalu lewat pula iringan jenazah lain, orang-orang mencelanya dengan keburukan, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Wajib, wajib, wajib. Umar berkata: Menjadi penebusmu, ayah dan ibuku! Ada iringan jenazah lewat dan orang-orang memujinya sebagai orang baik, lalu engkau mengatakan: Wajib, wajib, wajib. Lewat pula iringan jenazah lain yang disifati sebagai orang jahat, lalu engkau mengatakan: Wajib, wajib, wajib. Apa artinya itu? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Orang yang kalian puji sebagai orang baik, maka wajib baginya surga, sedangkan orang yang kalian katakan sebagai jahat, maka wajib baginya neraka. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. Kalian adalah para saksi Allah di bumi. Kalian adalah para saksi Allah di bumi [Sahih Muslim, Kitab Jenazah#1578]


* Hadis riwayat Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada satu jiwa pun yang dibunuh karena kezaliman kecuali putra Adam pertama (yang membunuh) akan menanggung sebagian dari dosa pembunuhannya karena dialah orang pertama yang melakukan pembunuhan [Sahih Muslim#3177]


3. Penutup

a. Firman Allah s.w.t:

فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٥٤)

36.54. maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan.

* Ganjaran bagi amalan terhadap diri sendiri

Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Apabila seseorang di antara kamu memperbaiki keislamannya, maka setiap kebaikan yang dilakukannya ditulis untuknya sepuluh kebaikan yang seperti itu hingga tujuh ratus kali lipat. Dan setiap kejelekan yang dilakukannya ditulis untuknya balasan yang sepadan dengan kejelekan itu." [Sahih Bukhari, Kitab Iman#32]


* Ganjaran bagi amalan yang diberi kepada muslimin dan muslimat yang mati

Telah dilaporkan oleh Saidina Ali q.w. bahawa junjungan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Sesiapa yang melawati beberapa kuburan dan membaca ,”Qul hu wa Allahu Ahad,” sebelas kali dan kemudian dia menyerahkan ganjaran (pahala) bacaannya kepada mereka yang telah meninggal itu, maka dia akan diberi ganjaran bersamaan ganjaran seramai mereka yang telah meninggal itu.” [Dar al Qutni, Durr al Mukhtar, Qiratul Maytah, Bab al-Dafan; al-Suyuti, Sharh al-Sudur]



* Ganjaran bagi amalan yang diberi kepada mukminin dan mukminat yang mati

Abu Harairah berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesiapa yang melewati kawasan kubur dan membaca surah Al-Fatihah, dan ‘Qulhu waAllahu Ahad, dan ‘Alha kumut Takaathur’ dan berkata; Ya Allah, aku anugerahkan ganjaran dari apa yang aku baca dari KalamMu kepada mukminin dan mukminat pada kuburan ini, mereka pada kuburan itu akan mensyafaatkan dia dihadapan Allah s.w.t. (al-Suyuti, Sharh al-Sudur, ms. 130.)

b. Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila ada orang meninggal dunia terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal, iaitu: Sedekah jariyah (yang mengalir), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan untuknya." [Riwayat Muslim, Bulughul Maram-Ibnu Hajar Al-Ashqolan]

* Kebaktian anak yang soleh terhadap ibubapanya

Dari Malik bin Rabi'ah as-Sa'idi Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Pada suatu ketika kita semua duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , tiba-tiba datanglah kepadanya seorang lelaki dari Bani Salamah. Orang itu bertanya: "Ya Rasulullah, apakah masih ada sesuatu amalan yang dapat saya amalkan sebagai kebaktian saya kepada dua orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia?" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya, masih ada. Iaitu mendoakan keselamatan untuk keduanya, memohonkan pengampunan kepadanya, melaksanakan janji kedua orang itu setelah wafatnya, mempereratkan hubungan kekeluargaan yang tidak dapat dihubungi kecuali dengan adanya kedua orang tua itu serta memuliakan sahabatnya." [Abu Dawud]


c. Firman Allah s.w.t.:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤)

Surah 17:44. Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah; dan tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun.


Hadith riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksa mereka, selama belum kering [Sahih Muslim, Kitab Bersuci#439]


Ulasan:

”Pelepah (daun kurma) yang hidup itu mengucap tasbih, ada kesannya.”


d. Firman Allah s.w.t.:

لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ....

Surah 2.286. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya....


Ulasan:

Tiada huraian yang perlu kecuali kebimbangan terhadap mereka yang mengatakan, “doa orang yang hidup tidak sampai kepada mereka yang mati, kecuali doa anak yang soleh.” Ilmu ini selagi ia disebarkan dan diwarisi oleh orang lain, maka ia akan menjadi amal berterusan penyebar yang mati itu selagi ilmu ini terus disebarkan.


e. Firman Allah s.w.t.:

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Surah 59.10. dan orang-orang (Islam) yang datang kemudian daripada mereka (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau amat melimpah belas kasihan dan RahmatMu".


* Hadith Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Diriwayatkan Anas bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Umatku adalah umat yang diberkati. Ia akan masuk ke kubur dengan dosa-dosannya, tetapi akan keluar tanpa sebarang dosa ke atasnya. Ia akan dibersihkan oleh mereka yang beriman yang berterusan memohon keampunan. [al-Suyuti, Sharh al-Sudur, ms12]

Sumber: admin HALAQAH SUFI. Mohd Nasir Bin Ismail
Amalan kepada ArwahSocialTwist Tell-a-Friend

0 comments:

Popular Posts

Segala bahan bacaan disini adalah untuk umum dan HAK CIPTA ITU MILIK ALLAH SEMUANYA. Anda boleh ambil sebagai bahan rujukan ataupun bahan posting di blog-blog atau website anda TANPA PERLU MEMBERI SEBARANG KREDIT KEPADA BLOG INI.