Ahmad Rifaie Al Ahmadi Idrisi: August 2017


Search This Blog

Zikir Penjagaan Dari Godaan Syaitan

Zikir Harian Penjagaan Dari Godaan Syaitan

Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan;

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR

(Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, Dia Yang menghidupkan, serta mematikan, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu)
dalam sehari sebanyak seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan sepuluh budak, dan tercatat baginya seratus kebaikan serta dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan ia terjaga dari syaitan pada hari tersebut hingga petang, tidak ada orang membawa sesuatu yang lebih baik daripada apa yang ia bawa kecuali seseorang yang melakukan hal tersebut lebih banyak." (HR. Tirmidzi: 3390, HR. Bukhari: 3050 & Muslim: 4857)

- Baca selepas solat Subuh 100x atau bila-bila masa.

- http://hadits.in/tirmidzi/3390

Zikir Penjagaan Dari Godaan SyaitanSocialTwist Tell-a-Friend

Doa Perlindungan Daripada Fitnah Dajjal

Doa Perlindungan Daripada Fitnah Dajjal

Doa Ashaabul Kahfi:

ﺭَﺑَّﻨَﺎٓ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻣِﻦ ﻟَّﺪُﻧﻚَ ﺭَﺣۡﻤَﺔً۬ ﻭَﻫَﻴِّﺊۡ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦۡ ﺃَﻣۡﺮِﻧَﺎ ﺭَﺷَﺪً۬ﺍ ( ١٠ ‏)

"Wahai Tuhan kami! Kurniakanlah kami rahmat dari sisiMu, dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan ugama kami". (QS Al-Kahfi: 10)

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menghafal sepuluh ayat awal dari surat Al Kahfi, maka ia akan dijaga dari fitnah Dajjal." (HR. Abu Daud: 3765) - http://hadits.in/abudaud/3765

Doa Perlindungan Daripada Fitnah DajjalSocialTwist Tell-a-Friend

Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk

Doa Perlindungan Dari Kejahatan Makhluk Yang Allah Ciptakan

Dari Abu Hurairah bahwasanya ia berkata; 'ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku," maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya diwaktu petang kamu mengucapkan:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan), 'niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu." (HR. Muslim: 4883) - http://hadits.in/muslim/4883

Hadits lain,

Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdo'a:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHALAQ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan), 'niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu." (HR. Muslim: 4881) - http://hadits.in/muslim/4881

Doa Perlindungan Dari Kejahatan MakhlukSocialTwist Tell-a-Friend

Husun, Doa Perlindungan

Husun, Doa Perlindungan

Dari Al Walid ia berkata: Wahai Rasulullah, aku selalu kesepian. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila kau hendak tidur bacalah:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

`A'UDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN GHADLABIHI WA 'IQAABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AN YAHDLURUUN (Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya serta kejahatan para hamba-Nya, dan dari bisikan setan serta kedatangan mereka kepadaku) karena setan tidak akan membahayakanmu dan tentu tidak akan mendekatimu." (HR. Ahmad: 22719) - http://hadits.in/ahmad/22719

Hadist Lain,

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengajari kami beberapa kalimat untuk kami baca ketika hendak tidur:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

`A'UDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN GHADLABIHI WA 'IQAABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINI WA AN YAHDLURUUN "Dengan Asma Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan adzab-Nya, serta dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari bisikan-bisikan setan dan kedatangannya." Dia berkata; Abdullah bin 'Amru mengajarkan kalimat ini pada anaknya yang telah baligh untuk dibacanya ketika hendak tidur, dan terhadap anaknya yang masih kecil, ia menyuruhnya untuk mulai menghafalnya, ia menuliskan untuknya lalu dikalungkan di lehernya. (HR. Abu Daud: 3395) - http://hadits.in/abudaud/3395

Husun, Doa PerlindunganSocialTwist Tell-a-Friend

Berpegang Teguh Dengan Al Jama'ah

Berpegang Teguh Dengan Al Jama'ah

Jauhi Golongan Wahabi Yang Minoriti, Dan Berpegang Teguh Dengan Al Jama'ah Majoriti Muslimin dan Ulama'.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

يَكُونُ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا يَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ فَالْزَمْ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ كَذَلِكَ

"Akan ada para da'i (penyeru) yang menyeru ke pintu neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi ajakannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka." Lalu aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami! " Beliau bersabda: 'Mereka adalah suatu kaum yang warna kulitnya sama dengan kita, dan berbicara dengan bahasa yang sama dengan kita." Aku bertanya lagi, "Apakah yang anda perintahkan kepada kami, seandainya kami menjumpai hal itu?" Beliau menjawab: "Berpegang teguhlah kepada Jama'ah kaum muslimin dan imam mereka, jika mereka tidak memiliki Jama'ah kaum Muslimin dan imamnya, maka jauhilah semua golongan tersebut meskipun kamu harus menggigit akar pohon sampai ajal menjemputmu dan kamu masih tetap dalam keadaan seperti itu." (HR. Ibnu Majah: 3969) - http://hadits.in/ibnumajah/3969

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلَالَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلَافًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ
"Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu di atas kesesatan, apabila kalian melihat perselisihan maka kalian harus berada di sawadul a'dzam (kelompok yang terbanyak)." (HR. Ibnu Majah: 3940) - http://hadits.in/ibnumajah/3940

عَلَيْكَ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ عَلَيْكَ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ

"Hendaklah kamu selalu bersama As Sawadil A'zham (hidup berjama'ah dengan kaum muslimin), hendaklah kamu selalu bersama As Sawadil A'zham. (HR. Ahmad: 18600) - http://hadits.in/ahmad/18600

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar ini:
وَالْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ
"Berjama'ah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah adzab." Abu Umamah Al Bahili berkata;
قَالَ فَقَالَ أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ عَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ
"Hendaklah kalian bersama golongan mayoritas muslimin." (HR. Ahmad: 18544) - http://hadits.in/ahmad/18544

Berpegang Teguh Dengan Al Jama'ahSocialTwist Tell-a-Friend

Doa Ketika Dizalimi (Ashhabul Ukhdud)

Doa seorang pemuda yg beriman daripada dizalimi, dalam kisah Ashhabul Ukhdud:

اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ

ALLAHUMMAK FINIIHIM BIMAA SYI'TA
"Ya Allah, lakukan ke atas mereka apa yang patut" (HR. Muslim: 5327) - http://hadits.in/?muslim/5327

Kisah Ashhabul Ukhdud:

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dulu, sebelum kalian ada seorang raja, ia memiliki tukang sihir, saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya: 'Aku sudah tua, kirimlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir.' Lalu seorang pemuda datang padanya, ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. (Jarak) antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu sehingga bila datang ke si penyihir pasti dipukul, Pemuda itu mengeluhkan hal itu kepada si rahib, ia berkata: 'Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan: 'Keluargaku menahanku, ' dan bila kau takut pada keluargamu, katakan: 'Si tukang sihir menahanku.' Saat seperti itu, pada suatu hari ia mendekati sebuah hewan yang besar yang menghalangi jalanan orang, ia berkata, 'Hari ini aku akan tahu, apakah tukang sihir lebih baik ataukah pendeta lebih baik.' Ia mengambil batu lalu berkata: 'Ya Allah, bila urusan si rahib lebih Engkau sukai dari pada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat.' Ia melemparkan batu itu dan membunuhnya, orang-orang pun bisa lewat. Ia memberitahukan hal itu kepada si rahib. Si rahib berkata: 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku dan urusanmu telah sampai seperti yang aku lihat, engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian jangan menunjukkan padaku.' Si pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta dan berbagai penyakit. Salah seorang teman raja yang buta lalu ia mendengarnya, ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak, ia berkata: 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan yang aku kumpulkan disini.' Pemuda itu berkata: 'Aku tidak menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan hanyalah Allah, bila kau beriman padaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu.' Teman si raja itu pun beriman lalu si pemuda itu berdoa kepada Allah lalu ia pun sembuh. Teman raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk didekatnya. Si raja berkata: 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu? ' Orang itu menjawab: 'Rabbku.' Si raja berkata: 'Kau punya Rabb selainku? ' Orang itu berkata: 'Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.' Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia menunjukkan pada pemuda itu lalu pemuda itu didatangkan, Raja berkata: 'Hai anakku, sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan ini dan itu.' Pemuda itu berkata: 'Bukan aku yang menyembuhkan, yang menyembuhkan hanya Allah.' Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya ia menunjukkan kepada si rahib. Si raja mendatangi si rahib, rahib pun didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu teman si raja didatangkan dan dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Si rahib tidak mau lalu si raja meminta gergaji kemudian diletakkan tepat ditengah kepalanya hingga sebelahnya terkapar di tanah. Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya: 'Tinggalkan agamamu.' Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke gunung ini dan ini, bawalah ia naik, bila ia mau meninggalkan agamanya (biarkanlah dia) dan bila tidak mau, lemparkan dari atas gunung.' Mereka membawanya ke puncak gunung lalu pemuda itu berdoa:

اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ

'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata gunung mengguncang mereka dan mereka semua jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba dihadapan raja. Raja bertanya: 'Bagaimana kondisi kawan-kawanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.' Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya, raja berkata: 'Bawalah dia ke sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut, bila ia mau meninggalkan agamanya (bawalah dia pulang) dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia.' Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa:

اللَّهُمَّ اكْفِنِيهِمْ بِمَا شِئْتَ

'Ya Allah, cukupilah aku dari mereka sekehendakMu.' Ternyata perahunya terbalik dan mereka semua tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba dihadapan raja, raja bertanya: Bagaimana keadaan teman-temanmu? ' Pemuda itu menjawab: 'Allah mencukupiku dari mereka.'

Setelah itu ia berkata kepada raja: 'Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan, ' Raja bertanya: 'Apa yang kau perintahkan? ' Pemuda itu berkata: 'Kumpulkan semua orang ditanah luas lalu saliblah aku diatas pelepah, ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Bila kau melakukannya kau akan membunuhku.' Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah ditengah-tengah panah lalu melesakkannya seraya berkata: 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini.' Anak panah di lesakkan ke pelipis pemuda itu lalu pemuda meletakkan tangannya ditempat panah menancap kemudian mati. Orang-orang berkata: 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu.' Kemudian didatangkank kepada raja dan dikatakan padanya: 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan, demi Allah kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya.' Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran." (HR. Muslim: 5327) - http://hadits.in/?muslim/5327

Doa Ketika Dizalimi (Ashhabul Ukhdud)SocialTwist Tell-a-Friend

Hadith Nur Muhammad

Hadith Nur Muhammad

[Oleh Sheikh Mohd Nasir Bin Ismail]

Dalam Kitab “Kashf al-Khafa’ wa Muzil al-Ilbas ‘Amman  Ishtahara min al-Ahadith ‘Ala Alsinatin-Nas’ oleh al-‘Ajluni (men.1162  Hijrah):

(827 – أول ما خلق اللهُ نورُ نبِيكِ يا جابر – الحديث

رواه  عبد الرزاق بسنده عن جابر بن عبد الله بلفظ قال قلت‏:‏ يا رسول الله، بأبي  أنت وأمي، أخبرني عن أول شيء خلقه الله قبل الأشياء‏.‏ قال‏:‏ يا جابر، إن  الله تعالى خلق قبل الأشياء نور نبيك من نوره، فجعل ذلك النور يدور  بالقُدرة حيث شاء الله، ولم يكن في ذلك الوقت لوح ولا قلم ولا جنة ولا نار  ولا ملك ولا سماء ولا أرض ولا شمس ولا قمر ولا جِنِّيٌ ولا إنسي، فلما أراد  الله أن يخلق الخلق قسم ذلك النور أربعة أجزاء‏:‏ فخلق من الجزء الأول  القلم، ومن الثاني اللوح، ومن الثالث العرش، ثم قسم الجزء الرابع أربعة  أجزاء، فخلق من الجزء الأول حَمَلَة العرش، ومن الثاني الكرسي، ومن الثالث  باقي الملائكة، ثم قسم الجزء الرابع أربعة أجزاء‏:‏ فخلق من الأول  السماوات، ومن الثاني الأرضين، ومن الثالث الجنة والنار، ثم قسم الرابع  أربعة أجزاء، فخلق من الأول نور أبصار المؤمنين، ومن الثاني نور قلوبهم وهى  المعرفة بالله، ومن الثالث نور إنسهم وهو التوحيد لا إله إلا الله محمد  رسول الله‏.‏ الحديث‏.‏ كذا في المواهب‏.‏

Hadith yang  bermaksud: “Yang pertama dijadikan Allah ialah nur Nabi mu, wahai  Jabir”. Diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzaq dengan sanadnya daripada Jabir  bin ‘Abd Allah dengan lafaz:

Katanya: Aku berkata:  Wahai Rasulullah,  bapa dan bonda hamba menjadi tebusan tuan, beritahu  kepada hamba tentang perkara terawal yang dijadikan Allah sebelum segala  sesuatu.

Jawab baginda: Wahai Jabir,  sesungguhnya  Allah jadikan  sebelum segala sesuatu, Nur Nabi mu daripada NurNya ,  kemudian Ia jadikan Nur itu berkisar dengan Qudrat cara yang  dikehendakiNya (Iradat), walhal dalam masa itu tiada Lauh (Lauh Mahfuz),  tiada Qalam, Syurga dan Neraka, tiada malaikat, langit, bumi, matahari,  bulan, jin dan manusia.

Maka bila Allah  kehendaki menjadikan sekelian makhluk Ia membahagikan Nur itu kepada empat bahagian,
daripada juzu’ pertama ia jadikan al-Qalam,
daripada yang kedua Ia jadikan Lauh (Lauh Mahfuz),
daripada yang ketiga Ia jadikan ‘Arasy,

kemudian Ia membahagikan pula juzu’ yang keempat itu kepada empat bahagi, maka
daripada juzu’ yang pertama Ia jadikan malaikat penanggung ‘Arasy,
daripada juzu’ yang kedua Ia jadikan Kursi,
daripada yang ketiga Ia jadikan malaikat yang baki lagi.

Kemudian Ia membahagikan lagi juzu’ yang keempat itu kepada empat bahagi,
yang pertamanya dijadikan langit-langit,
yang keduanya bumi-bumi,
yang ketiganya Syurga dan Neraka.

Kemudian yang keempatnya dibahagikan kepada empat bahagian :
yang pertamanya dijadikanNya nur pandangan mata Muslimin,
daripada yang kedua cahaya hati mereka, ia ma’rifat terhadap Allah,
daripada yang ketiga dijadikanNya nur kejinakan mereka (dengan Tuhan) iaitu ‘tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah’,

demikian hadith dalam “al-Mawahib”(iaitu al-Mawahib al-Laduniyyah karangan ahli  hadith al-Qastallani yang terkenal sebagai rujukan itu).

🔘`Abd al-Hayy al-Lucknawi menyebutnya dalam al-Athar al-marfu`a fi al-akhbar al-mawdu`a (ms. 33-34 , edisi Lahore dan berkata: "Keawalan (awwaliyya) cahaya Muhammadan (al-Nur al-Muhammadi) telah perkukuhkan melalui perawian `Abd al-Razzaq, sebagai tetap mendahului semua kejadian."

🔘`Ajluni (Isma`il ibn Muhammad) dalam Kashf al-khafa' (1:265 Maktabat al-Ghazali edisi Beirut) meriwayatkan keseluruhan hadith ini daripada Qastallani iaitu penulisan beliau Mawahib. Mengikut Qastallani dalam al-Mawahib al-laduniyya (1:55) `Abd al-Razzaq (m 211H) meriwayatkannya dalam Musannafnya dan Zarqani dalam Sharh al-mawahib beliau (1:56 Matba`a al-`Amira edisi Cairo) menjelaskan tiada kesangsian berhubung dengan kewibawaan `Abd al-Razzaq sebagai perawi. Bukhari mengambil 120 perawian daripada beliau dan Muslim 400 ahadith.

🔘`Abd al-Haqq al-Dihlawi menyebut hadith di atas sebagai bukti dalam Madarij al-nubuwwa (dalam bahasa Parsi 2:2 Maktaba al-Nuriyya edisi Sakhore) dan mengatakan ia sahih.

🔘`Abidin (Ahmad al-Shami), menyebut hadith berkenaan sebagai komentari terhadap puisi Ibn Hajar al-Haytami al-Ni`mat al-kubra `ala al-`alamin.

🔘Nabahani menyebut dalam Jawahir al-bihar (3:354).

🔘Alusi (al-Sayyid Mahmud) dalam tafsir Al-Qur'an bertajuk Ruh al-Ma`ani (17:105 edisi Beirut ) juga menyentuh berkenaan hadith ini yang dikaitkan dengan hadith yang lain, juga lihat al-Qasim #261.)

***

Dan seterusnya:

ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻳﻀﺎ :
ﻭﺍﺧﺘُﻠِﻒ ﻫﻞ ﺍﻟﻘﻠﻢ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻗﺎﺕ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﻤﺤﻤﺪﻱ ﺃﻡ ﻻ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ ﺍﻟﻬﻤﺪﺍﻧﻲ : ﺍﻷﺻﺢ ﺃﻥ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻘﻠﻢ، ﻟِﻤﺎ ﺛﺒﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻗﺪﺭ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻘﺎﺩﻳﺮ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺨﻠﻖ ﺍﻟﺲﻣﺎﻭﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﺑﺨﻤﺴﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﺳﻨﺔ، ﻭﻛﺎﻥ ﻋﺮﺷﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺎﺀ، ﻓﻬﺬﺍ ﺻﺮﻳﺢ ﻓﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﻭﻗﻊ ﺑﻌﺪ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ، ﻭﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﻭﻗﻊ ﻋﻨﺪ ﺃﻭﻝ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻘﻠﻢ، ﻓﺤﺪﻳﺚ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﻦ ﺍﻟﺼﺎﻣﺖ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ " ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻘﻠﻢ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺃﻛﺘﺐ، ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺏ ﻭﻣﺎ ﺃﻛﺘﺐ؟ ﻗﺎﻝ ﺃﻛﺘﺐ ﻣﻘﺎﺩﻳﺮ ﻛﻞ ﺷﻲﺀ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺻﺤﺤﻪ . ﻭﺭﻭﻯ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﺭﺯﻳﻦ ﺍﻟﻌﻘﻴﻠﻲ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ : ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﺧﻠﻖ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻌﺮﺵ . ﻭﺭﻭﻯ ﺍﻟﺴﺪﻱ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﻣﺘﻌﺪﺩﺓ ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺨﻠﻖ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻤﺎ ﺧﻠﻖ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻤﺎﺀ، ﻓﻴﺠﻤﻊ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﺑﺄﻥ ﺃﻭﻟﻴﺔ ﺍﻟﻘﻠﻢ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﻨﺒﻮﻱ ﺍﻟﻤﺤﻤﺪﻱ ﻭﺍﻟﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﻧﺘﻬﻰ

Ia menyatakan berkenaan dengan yang demikian juga:
Diperselisihkan adakah Qalam makhluk terawal selepas daripada nur Muhammad atau tidak?
Al-Hafiz Abu Ya’la al-Hamadani : yang asah ialah ‘Arasy sebelum daripada Qalam, mengikut riwayat yang sabit dalam kitab “Sahih” dari ibn 'Umar;(1) katanya :

Sabda Rasulullah s.a.w : Allah menentukan takdir bagi sekelian makhluk sebelum Ia menjadikan langit-langit dan bumi lima puluh ribu tahun, ‘Arasynya atas air;

ini sarih atau nyata dalam perkara takdir berlaku selepas daripada penciptaan ‘Arasy; takdir ada pada awal mula tercipta Qalam; maka hadith ‘Ubaidah bin al-samit , marfu’, “Awal diciptakan Allah ialah Qalam, kemudian Ia berfirman: Tulislah, kata Qalam: Apakah yang hamba (hendak) tulis? FirmanNya, “Tulislah takdir segala sesuatu” Riwayat oleh Ahmad (2) dan Tirmidhi (3) ; dianggapnya sahih).Dan diriwayat oleh Ahmad dan Tirmidhi, dianggapnya sahih juga, dari hadith Abu Razin al-‘Uqaili, marfu’, “Bahawa air dicipta sebelum daripada ‘Arasy”.

Dan al-Suddi meriwayatkan dengan sanad-sanad yang berbilang bahawa Allah tidak menjadikan sesuatu sebelum daripada penciptaan air, maka boleh dihimpunkan antara ini dan apa yang sebelumnya bahawa keawalan Qalam dalam hubungan dengan yang selain daripada Nur Muhammad, Air, dan ‘Arasy. Habis.

(1) Sahih Muslim 4797/5362: Telah dikisahkan kepadaku Abu Ath Thahir, Ahmad bin 'Amru bin 'Abdullah bin Sarh; telah dikisahkan kepada kami Ibnu Wahb; telah dikhabarkan kepadaku Abu Hani Al Khalwani, dari Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli, dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan Arsy Allah itu berada di atas air." Telah dikisahkan kepada kami Ibnu Abu 'Umar ; telah dikisahkan kepada kami Al Muqri; telah dikisahkan kepada kami Haiwah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah dikisahkan kepadaku Muhammad bin Sahl At Tamimi; telah dikisahkan kepada kami Ibnu Abu Maryam; telah dikhabarkan kepada kami Nafi', yaitu Ibnu Yazid keduanya dari Abu Hani melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak menyebutkan lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."

(2) Musnad Ahmad 6356/26.363: Telah dikisahkan kepada kami Mu'awiyah bin 'Amru telah dikisahkan kepada kami Ibrahim bin Muhammad Abu Ishaq Al Fazari telah dikisahkan kepada kami Al Auza'i telah dikisahkan kepadaku Rabi'ah bin Yazid dari Abdullah bin Ad-Dailamiy, dia berkata; aku menemui Abdullah bin 'Amru , ia berkata; aku telah mendengar Rasulullah Sollallahu 'alaihi wa Salam bersabda:"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan makhlukNya dalam keadaan gelap gulita, kemudian pada hari itu juga Dia memberikan cahayaNya kepada mereka. Maka barangsiapa terkena cahayaNya, ia akan mendapat petunjuk dan barangsiapa tidak mendapat cahayaNya maka ia akan tersesat.Oleh sebab itu aku (Abdullah bin 'Amru) katakan: Qalam telah kering atas ilmu Allah Azza wa Jalla.

(3) Sunan Tirmidzi 2566/3891: Telah dikisahkan kepada kami Al Hasan bin 'Arafah, telah dikisahkan kepada kami Ismail bin 'Ayyasy, dari Yahya bin Abu 'Amru asy Syaibani, dari Abdullah bin ad Dailami, dia berkata, aku mendengar Abdullah bin 'Amru berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluknya dalam kegelapan, lalu Dia melimpahkan sebagian dari cahayaNya kepada mereka, maka barangsiapa sebagian dari cahaya tersebut mengenainya niscaya dia mendapat cahaya, dan barangsiapa sebagian dari cahaya tersebut tidak mengenainya niscaya dia akan tersesat. Oleh karena itu, aku mengatakan; 'Pena telah kering berdasarkan pengetahuan Allah'."Abu Isa (Tirmidzi) berkata; 'Ini hadits hasan.'

***

Huraian Hadith

Jawab baginda: Wahai Jabir, sesungguhnya Allah jadikan sebelum segala sesuatu Nur Nabi mu daripada NurNya ,

Huraian:
"sesungguhnya Allah jadikan sebelum segala sesuatu Nur Nabi mu"

1. Yang pertama-tama Allah jadikan ialah "Nur Nabi mu".
2. Bila Rasulullah s.a.w menyebut ia sebagai "Nur Nabi mu", maka ia DINAMAKAN Nur Muhammad.
3. Sebelum Nur Muhammad belum ada KEJADIAN dan yang dijadikan.
4. Kejadian yang pertama ialah Nur Muhammad.

Huraian:
daripada NurNya,

1. Yang menjadikan Nur Muhammad ialah " NurNya"
2. Bila Rasulullah s.a.w menyebut Ia sebagai " NurNya", maka Ia DINAMAKAN Nur Allah atau NuruLlah.
3. Nur Muhammad dijadikan dari tiada oleh Nurullah.
4. Nur Muhammad tidak dijadikan dari Nurullah tetapi oleh Nurullah.

Hadith Nur MuhammadSocialTwist Tell-a-Friend

Popular Posts

Segala bahan bacaan disini adalah untuk umum dan HAK CIPTA ITU MILIK ALLAH SEMUANYA. Anda boleh ambil sebagai bahan rujukan ataupun bahan posting di blog-blog atau website anda TANPA PERLU MEMBERI SEBARANG KREDIT KEPADA BLOG INI.