Ahmad Rifaie Al Ahmadi Idrisi: December 2011


Search This Blog

Hadis mengenai Mimpi Rasulullah s.a.w


.
Hadis yang membicarakan tentang penyelamatan dari siksa kubur iaitu Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Madini serta diterangkan sekali illatnya di dalam kitab 'At-Targhib wat-Tarhib' serta dijadikannya sebagai keterangan yang lengkap.

Diriwayatkan daripada Al-Faraj bin Fudhalah, katanya telah berbicara kepadaku Hilal Abu Jabalah, daripada Said bin Al-Musaiyib, daripada Abdul Rahman bin Samurah, katanya: Telah datang Rasulullah s.a.w kepada kita, sedang kita berada di Shuffah dekat dengan kota Madinah, lalu berbicara kepada kita, katanya:

1. Sesungguhnya aku telah bermimpi ajaib malam kelmarin, Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh malakul-maut untuk mengambil nyawanya, maka menjelmalah ketaatannya kepada kedua ibu bapanya, lalu menghalang Malaikat-maut itu daripadanya.

2. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan, maka menjelmalah zikrullah, lalu mengusirnya syaitan-syaitan itu daripadanya.

3. Aku melihat seorang dari umatku telah diseret oleh Malaikat-azab, maka segera menjelang sembahyangnya serta melepaskannya dari tangan mereka.

4. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang ditimpa dahaga yang berat, setiap ia mendatangi suatu perigi, dihalang untuk meminum daripadanya, maka segera menjelang puasanya serta memberinya minum hingga ia merasa puas.

5. Aku melihat juga seorang dari umatku yang mengunjungi kumpulan para Nabi, yang ketika itu sedang duduk berkumpul-kumpul, setiap ia mendekati mereka, ia diusir dari situ, maka menjelmalah mandi junub-nya sambil memimpinnya ke kumpulanku seraya menunjuknya supaya duduk di sisiku.

6. Aku melihat juga seorang dari umatku dikabusi oleh suasana gelap-gulita, di hadapannya gelap, di kanannya gelap, di kirinya gelap, di atas kepalanya gelap, di bawahnya juga gelap, sedang ia dalam keadaan bingung, maka menjelmalah haji umrahnya,lalu mengeluarkannya dari suasana gelap-gulita itu dan memasukkannya ke dalam suasana terang-benderang.

7. Aku melihat juga seorang dari umatku berbicara kepada kaum Mu'minin, akan tetapi tidak seorang pun dari mereka yang mahu membalas bicaranya, maka menjelmalah silatur-rahimnya seraya menyeru orang-orang itu, katanya: Wahai kaum Mu'minin, sesungguhnya orang ini sangat suka membantu kaum kerabatnya, maka sambutlah bicaranya, lalu mereka pun berbicara dengannya, mereka lalu bersalaman dengannya.

8. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang menepis-nepis bahang api dan percikannya dari mukanya, maka segera menjelmalah sedekahnya lalu menabiri muka dan kepalanya dari bahaya api itu.

9. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang diseret oleh Malaikat Zabaniah ke merata tempat, maka menjelmalah Amar Ma'ruf dan Nahi Munkarnya seraya menyelamatkannya dari cengkaman mereka serta menyerahkannya pula kepada Malaikat-rahmat.

10. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang merangkak-rangkak, antaranya dengan Tuhan dipasang hijab (tabir), maka menjelmalah budipekertinya seraya memimpinnya sehingga dibuka hijab tadi dan masuklah ia ke hadhrat Allah Ta'ala.

11. Aku melihat juga seorang dari umatku terheret ke sebelah kiri oleh buku catitannya, maka menjelmalah perasaan takutnya kepada Allah lalu menukarkan tujuan buku catitan itu ke arah kanan.

12. Aku melihat juga seorang dari umatku terangkat timbangannya, maka menjelmalah anak-anaknya yang mati kecil, lalu menekan timbangan itu sehingga menjadi berat pula.

13. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang berdiri di pinggir Jahanam, maka menjelmalah perasaan gerunnya terhadap siksa Allah Ta'ala, lalu membawanya jauh dari tempat itu.

14. Aku melihat juga seorang dari umatku terjerumus ke dalam api neraka, maka menjelamalah airmatanya yang mengalir kerana takut kepada Allah Ta'ala, lalu menyelamatkannya dari api neraka itu.

15. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti Shirat (titian) manakala seluruh tubuhnya bergoncang, seperti bergoncangnya dedaun yang ditiup angin, maka menjelmalah baik sangkanya terhadap Allah Ta'ala, lalu menenteramkan kegoncangannya itu dan mudahlah ia meniti hingga ke hujung titian itu.

16. Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti di atas Shirat, kadangkala ia merangkak dan kadangkala ia meniarap, maka menjelmalah selawatnya ke atas diriku, lalu ia pun memimpin tangannya dan mengajaknya berdiri dan meniti hingga ke penghujung titian itu.

17. Aku melihat seorang dari umatku sudah hampir tiba di pintu syurga, dan dengan sekonyong-konyong pintu-pintunya ditutup, maka menjelmalah penyaksiannya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, lalu membukakan pintu-pintu syurga itu untuknya, sehingga ia boleh memasukinya.


Berkata Al-Hafizh Abu Musa: Ini adalah Hadis hasan (Bagus) diriwayatkan daripada Said bin Al-Musaiyib, Umar bin Zar dan Ali bin Zain bin Jad'aan.
Hadis mengenai Mimpi Rasulullah s.a.wSocialTwist Tell-a-Friend

Keutamaan Dzikir dan Kalimah Tauhid


Dari Abdullah bin Umar ra bahawasanya Rasulullah SAW bercerita kepada mereka bahwa salah seorang hamba Allah mengucapkan:


يَارَبِّ لَكَ الْحَمْدُكَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

"Wahai Tuhanku, hanya bagimulah segala puji, sebagaimana dengan kebesaran DzatMu dan keagungan kekuasaanMu"

Lalu keduanya naik ke langit dan berkata: "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hambaMu mengucapkan dzikir, kami tidak mengetahui bagaimana mencatatnya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hal Dia lebih mengetahui terhadap apa yang dikatakan oleh hambaNya : "Apakah yang diucapkan hambaKu?". Keduanya menjawab : "Bahawasanya ia mengucapkan : "Wahai Tuhanku, hanya bagimulah segala puji, sebagaimana dengan kebesaran DzatMu dan keagungan kekuasaanMu".

Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Tuliskan seperti apa yang diucapkan oleh hamba-Ku, sehingga ia menjumpai Aku, lalu Aku membalasnya dengan apa yang diucapkan itu".(Hadis ini ditakhrijkan oleh An Nasa'i)


Penjelasan Hadis:

Bahwasanya salah seorang hamba Allah yang mengucapkan:

يَارَبِّ لَكَ الْحَمْدُكَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

Maka bersungguh-sungguh malaikat namun tidak tahu bagaimana mencatatnya.

Dua malaikat merasa berat terhadap kalimat ini, sehingga keduanya tidak mengetahui kadar pahala yang dicatatnya kerana kalimat itu pahalanya besar, hanya diketahu oleh Allah Ta'ala, dan Allah tidak menunjukkan kadar pahalanya kepada kedua malaikat itu.
Keutamaan Dzikir dan Kalimah TauhidSocialTwist Tell-a-Friend

Popular Posts

Segala bahan bacaan disini adalah untuk umum dan HAK CIPTA ITU MILIK ALLAH SEMUANYA. Anda boleh ambil sebagai bahan rujukan ataupun bahan posting di blog-blog atau website anda TANPA PERLU MEMBERI SEBARANG KREDIT KEPADA BLOG INI.